Pada waktu api yang besar menelan kota London, maka selesai kebakaran besar itu, Raja Inggris menugaskan seorang arsitek bernama Christoper Ramm untuk melukis kembali gereja St. Paul yang megah yang telah ditelan api. Lukisan yang besar dan bagus itu dipasang kira-kira 8 meter tingginya dari tanah. Pelukisnya berdiri pada tempat tertinggi dari gereja itu. Ia sedang memandang hasil lukisannya yang baru selesai itu. Secara tidak sadar, ia memandang sambil berjalan mundur setepak demi setapak sampai sudah berada diujung papan pembatas. Jika ia mundur setapak lagi, ia pasti jatuh dan mati.

Seorang rekan yang berdiri dekat lukisan itu melihat posisi rekannya yang amat berbahaya bahkan jika ia berteriak malah akan membuat rekannya jatuh. Akhirnya, dia mengambil kuas yang digunakan oleh pelukis dan merusak lukisan itu. Si pelukis amat marah dan datang hendak memukulnya, lalu ia memperlihatkan posisi berbahaya dimana pelukis itu berdiri sebelumnya.
Kadang Tuhan “merusak” gambar yang kita idam-idamkan, mengambil orang orang yang kita cintai, dan memberikan hal-hal yang sulit. Cara Tuhan sering melawan logika dan cara pikir manusia, tetapi cara Tuhan adalah yang terbaik.
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.

By Rinny Weol, Pendeta Kelas Tamatan